Skip to main content
MENU

Pengertian Bunyi, Sifat - sifat Bunyi, Contoh Soal dan Pembahasannya

Pada kesempatan ini, kalian akan mempelajari tentang bunyi beserta sifat - sifatnya.

Kalian pasti sudah menyiapkan sebuah pertanyaan apakah yang disebut dengan bunyi ? Bagaimanakah bunyi dapat merambat ?

Sebagai pengantar, cobalah melakukan rangkaian praktikum sederhana berikut.

Tujuan : Mengamati getaran sebagai sumber bunyi
Alat - Bahan : Gitar dan Gendang (alat musik lainnya)
Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Petiklah gitar dan sentuhlah senarnya perlahan - lahan pada saat mengeluarkan bunyi.
3. Letakkan sobekan kertas pada gendang, kemudian pukullah gendang tersebut.
4. Peganglah tenggorokanmu saat bicara.

Pengertian bunyi dan sifat - sifat bunyi
Pengertian bunyi dan sifat - sifat bunyi



Pertanyaan:
1. Pada saat senar dipetik, apa yang kamu rasakan?
2. Pada saat gendang berbunyi, apa yang terjadi pada kertas?
3. Pada saat kamu berbicara, apa yang terasa di tenggorokanmu?
4. Apakah sumber bunyi itu?

Berdasarkan kegiatan di atas, pada saat kamu memetik gitar, memukul gendang, dan memegang tenggorokan ketika kamu berbicara, kamu merasakan adanya getaran.

Akan tetapi, jika benda - benda itu sudah berhenti bergetar, bunyi pun akan hilang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sumber bunyi adalah getaran.



A). Pengertian Bunyi

Pada bahasan materi sebelumnya telah dijelaskan, bahwa bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke segala arah, melalui udara sekitarnya.

Kita dapat mendengarkan suara lonceng pada jarak tertentu karena lonceng menggetarkan udara sekitarnya, sehingga udara pun ikut bergetar.

Perambatan suatu getaran membentuk pola rapatan dan renggangan. Pola rapatan dan renggangan tersebut menggetarkan udara di dekatnya dan menjalar ke segala arah.

Ketika getaran udara sampai di gendang telinga, maka informasi akan disampaikan ke otak.

Hal inilah yang menyebabkan kita dapat mendengarkan suatu bunyi.

Tentunya kalian juga masih ingat tentang "Pengertian Gelombang dan Macam - macam Gelombang". Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan longitudinal.

Nah, termasuk gelombang apakah bunyi itu?

Oleh karena dalam perambatannya gelombang bunyi membentuk pola rapatan dan renggangan, maka gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal.

Dari rangkaian penjelasan tentang komponen - komponen pembentuk bunyi di atas, dapat simpulkan bahwa yang dimaksud dengan bunyi adalah suatu gelombang longitudinal yang tersusun atas rapatan dan renggangan yang berasal dari sumber bunyi (getaran) dan merambat melalui medium zat perantara.



B). Bunyi Merambat Melalui Zat Antara

Sebuah percobaan dilakukan untuk membuktikan bahwa gelombang bunyi hanya dapat merambat jika ada udara.

Percobaan yang dilakukan adalah dengan membuat alat peraga sederhana dari sebuah wadah (botol besar) yang udara di dalamnya dapat dipompa keluar.

Di dalam wadah tersebut diletakkan bel listrik yang dapat dikendalikan dari luar, dan pada awal percobaan wadah berisi udara,

Kemudian percobaan dilanjutkan dengan cara membunyikan bel listrik secara terus menerus disertai dengan menyedotan udara dari wadah tersebut keluar.

Sehingga udara dalam wadah tersebut sedikit demi sedikit berkurang dan menjadi hampa.

Apa yang terjadi?

Hasil percobaan menunjukkan bahwa bunyi bel semakin lama semakin lemah seiring dengan semakin sedikitnya udara di dalam wadah.

pada akhirnya, bunyi bel listrik tersebut tidak dapat terdengar ketika udara dalam wadah terpompa seluruhnya dan menjadi hampa udara.

Jadi, apa yang dapat kita simpulkan dari percobaan tersebut?

Kegiatan tersebut membuktikan bahwa, "gelombang bunyi hanya dapat merambat jika ada udara".

Selain dapat merambat dalam udara (zat gas), gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat padat dan zat cair.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa, "gelombang bunyi melalui zat antara atau medium".



C). Cepat Rambat Bunyi

Sebuah percobaan sederhana seperti pada waktu kita di kolam renang dan menenggelamkan kepala sesaat, kemudian memukulkan dua batu di dalam air, maka kita akan mendengar bunyi benturan batu tersebut.

Percobaan sederhana tersebut merupakan salah satu bukti bahwa bunyi dapat merambat melalui medium zat cair.

Adapun contoh lain para ahli gempa, yang mendeteksi getaran gempa bumi dengan bantuan alat Seismograf. Getaran terdeteksi lebih kuat jika jaraknya lebih dekat dengan sumber getaran.

Hal tersebut membuktikan juga bahwa bunyi yang terdengar atau getaran yang dirasakan bergantung pada jarak antara sumber bunyi atau getaran dengan pendengar (detector).

Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (V). Secara sistematis, dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

v = s:t

Keterangan:
v = Cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
s = Jarak yang ditempuh oleh bunyi (m)
t = Waktu yang ditempuh oleh bunyi (s)


Oleh karena bunyi juga merupakan suatu bentuk gelombang, maka dapat juga dirumuskan:

v = λ:T

Keterangan:
λ = Panjang gelombang bunyi (m)
T = Periode bunyi (s)

Dengan menggunakan rumus di atas, maka kita dapat menghitung cepat rambat bunyi pada suatu tempat atau menentukan jarak suatu peristiwa jika cepat rambat bunyi diketahui.



Contoh Soal

1). Setelah terjadi kilat, 10 detik kemudian terdengar suaranya. Jika kecepatan bunyi di tempat itu 340 m/s, hitunglah berapa jarak pendengar dari sumber bunyi?


Penyelesaian

1). Diketahui:
t = 10 sekon
v = 340 m/s

Ditanya:
Jarak pendengar dari sumber bunyi (s) = .....?

Jawab:
s = v.t
s = (340 m/s) x (10 s)
s = 3.400 m

Jadi, jarak pendengar dari sumber bunyi adalah 3.400 m. #Materiipa09

Terakhir diperbarui: 12-11-2018
Pesan Admin: Jika konten dalam website ini bermanfaat, silakan Anda bagikan melalui tombol share media sosial yang telah tersedia di bagian akhir setiap artikel. Terima kasih, semoga berkah. Aaamiin.