Pembahasan 3 Macam Indikator Asam Basa Beserta Contohnya
Apakah yang dimaksud indikator asam basa? Berikut adalah pembahasan 3 macam indikator asam basa beserta contohnya.
Sebelumnya, kita ingat - ingat kembali apa yang menjadi pembeda antara Asam dan Basa.
Karakteristik Asam Basa
Suatu larutan Asam dan Basa memiliki karakteristik dan sifat yang khas.
Nah, untuk memudahkan dalam mengingat dan memahami ciri - ciri yang dimilikinya, maka kita harus membuat sedikit catatan dalam bentuk tabel.
Berikut adalah Tabel perbedaan Asam Basa berdasarkan karakteristik dan sifat yang dimiliki.
Sebelumnya, kita ingat - ingat kembali apa yang menjadi pembeda antara Asam dan Basa.
Karakteristik Asam Basa
Suatu larutan Asam dan Basa memiliki karakteristik dan sifat yang khas.
Nah, untuk memudahkan dalam mengingat dan memahami ciri - ciri yang dimilikinya, maka kita harus membuat sedikit catatan dalam bentuk tabel.
Berikut adalah Tabel perbedaan Asam Basa berdasarkan karakteristik dan sifat yang dimiliki.
Indikator Asam Basa
Setelah mengetahui perbedaan karakteristik asam basa seperti di atas, maka selanjutnya kita lanjutkan pembahasan tentang Indikator Asam Basa.
Salah satu cara untuk membedakan asam basa adalah menggunakan indikator.
Indikator asam basa adalah suatu senyawa yang menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa suatu larutan.
3 Macam Indikator Asam Basa
#1. Indikator Alami
Indikator alami merupakan bahan alami dari tumbuhan yang digunakan untuk mendeteksi asam atau basa suatu larutan.
Sebagai contoh dari indikator alami yaitu: Kunyit, Kubis merah, Kubis ungu, dan Bunga Sepatu.
a). Ekstrak kunyit akan memberikan akan memberikan warna Kuning cerah pada larutan Asam dan akan memberikan warna Jingga pada larutan Basa.
b). Kubis Merah (Kol) mengandung Antosianin yang merupakan suatu zat indikator. Zat ini akan memberikan warna Merah pada larutan Asam, berwarna Hijau pada larutan Basa Lemah, dan berwarna Kuning pada larutan Basa Kuat.
c). Ekstrak bunga dari Kembang Sepatu akan memberikan warna Merah Cerah pada jika diteteskan pada larutan Asam dan akan memberikan warna Hijau jika diteteskan dalam larutan Basa.
Pembahasan 3 Macam Indikator Asam Basa Beserta Contohnya
#2. Indikator Kertas Lakmus
Indikator kertas lakmus ini dibedakan menjadi 2 warna, yaitu warna Merah dan Biru.
Prinsip penggunaan indikator kertas lakmus ini adalah ketika kertas lamus Merah ditetesi larutan yang mengandung Asam, maka warnanya tetap Merah dan untuk kertas lakmus Biru akan berubah menjadi Merah.
Sedangkan kertas lakmus Biru ketika ditetesi larutan yang mengandung Basa, maka warna tetap Biru, namun kertas lakmus Merah akan berubah warnanya menjadi Biru.
Kesimpulannya dalam penggunaan indikator ini adalah:
1). Lakmus Merah + Asam hasilnya Merah (MerAsMer)
2). Lakmus Biru + Asam hasilnya Merah (BirAsMer)
3). Lakmus Merah + Basa hasilnya Biru (MerSaBir)
4). Lakmus Biru + Basa hasilnya Biru (BirSaBir)
Cara kreatif untuk mengingatnya adalah dengan membuat kependekan unik seperti di atas. :)
#3. Indikator Universal
Indikator Universal merupakan sebuah indikator Asam Basa yang secara umum sering digunakan para Laboran atau Praktikan (orang yang mengadakan penelitian di Laboratorium).
Indikator ini merupakan salah satu indikator buatan, yang dapat dibeli dengan mudah di beberapa toko Lab.
Bahan yang ada di dalam indikator ini mengandung zat tertentu sehingga dapat mendeteksi Asam dan Basa suatu larutan.
Pada kondisi larutan yang netral, indikator tidak menunjukkan perubahan yang signifikan membuktikan Asam atau Basa, artinya nilai pH yang terbaca adalah netral (pH = 7)
Terdapat 4 strip warna sebagai indikator penentu nilai Keasaman atau Kebasaan suatu larutan.
Jadi setelah indikator ini dicelupkan ke dalam larutan Asam maupun Basa, maka dalam beberapa menit ke depan akan menunjukkan warna. Warna yang terbaca inilah menunjukkan skala nilai pH dari 0 sampai 14.
Sehingga akan diketahui Asam atau Basa suatu larutan yang diuji tersebut dari nilai pH yang didapat.
3 Macam Indikator Asam Basa
#1. Indikator Alami
Indikator alami merupakan bahan alami dari tumbuhan yang digunakan untuk mendeteksi asam atau basa suatu larutan.
Sebagai contoh dari indikator alami yaitu: Kunyit, Kubis merah, Kubis ungu, dan Bunga Sepatu.
a). Ekstrak kunyit akan memberikan akan memberikan warna Kuning cerah pada larutan Asam dan akan memberikan warna Jingga pada larutan Basa.
b). Kubis Merah (Kol) mengandung Antosianin yang merupakan suatu zat indikator. Zat ini akan memberikan warna Merah pada larutan Asam, berwarna Hijau pada larutan Basa Lemah, dan berwarna Kuning pada larutan Basa Kuat.
c). Ekstrak bunga dari Kembang Sepatu akan memberikan warna Merah Cerah pada jika diteteskan pada larutan Asam dan akan memberikan warna Hijau jika diteteskan dalam larutan Basa.
Pembahasan 3 Macam Indikator Asam Basa Beserta Contohnya
#2. Indikator Kertas Lakmus
Indikator kertas lakmus ini dibedakan menjadi 2 warna, yaitu warna Merah dan Biru.
Prinsip penggunaan indikator kertas lakmus ini adalah ketika kertas lamus Merah ditetesi larutan yang mengandung Asam, maka warnanya tetap Merah dan untuk kertas lakmus Biru akan berubah menjadi Merah.
Sedangkan kertas lakmus Biru ketika ditetesi larutan yang mengandung Basa, maka warna tetap Biru, namun kertas lakmus Merah akan berubah warnanya menjadi Biru.
Kesimpulannya dalam penggunaan indikator ini adalah:
1). Lakmus Merah + Asam hasilnya Merah (MerAsMer)
2). Lakmus Biru + Asam hasilnya Merah (BirAsMer)
3). Lakmus Merah + Basa hasilnya Biru (MerSaBir)
4). Lakmus Biru + Basa hasilnya Biru (BirSaBir)
Cara kreatif untuk mengingatnya adalah dengan membuat kependekan unik seperti di atas. :)
#3. Indikator Universal
Indikator Universal merupakan sebuah indikator Asam Basa yang secara umum sering digunakan para Laboran atau Praktikan (orang yang mengadakan penelitian di Laboratorium).
Indikator ini merupakan salah satu indikator buatan, yang dapat dibeli dengan mudah di beberapa toko Lab.
Bahan yang ada di dalam indikator ini mengandung zat tertentu sehingga dapat mendeteksi Asam dan Basa suatu larutan.
Pada kondisi larutan yang netral, indikator tidak menunjukkan perubahan yang signifikan membuktikan Asam atau Basa, artinya nilai pH yang terbaca adalah netral (pH = 7)
Terdapat 4 strip warna sebagai indikator penentu nilai Keasaman atau Kebasaan suatu larutan.
Jadi setelah indikator ini dicelupkan ke dalam larutan Asam maupun Basa, maka dalam beberapa menit ke depan akan menunjukkan warna. Warna yang terbaca inilah menunjukkan skala nilai pH dari 0 sampai 14.
Sehingga akan diketahui Asam atau Basa suatu larutan yang diuji tersebut dari nilai pH yang didapat.