Skip to main content
MENU

Ringkasan Materi Lengkap 4 Organ Utama Sistem Eksresi Pada Manusia

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang organ - organ eksresi pada manusia, yang meliputi ginjal, paru - paru, hati dan kulit.

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengeluarkan zat sisa. Zat sisa yang dimaksud ini adalah sisa - sisa hasil metabolisme tubuh.

Zat - zat sisa tersebut merupakan senyawa - senyawa kimia yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.

Nah, apabila zat - zat sisa yang semakin hari semakin bertambah ini tidak segera dibuang atau dikeluarkan, maka akan dapat menjadi racun di dalam tubuh.

Proses membuang zat sisa metabolisme ke luar tubuh inilah yang disebut dengan eksresi.

Proses pengeluaran (ekskresi) selalu melibatkan proses osmoregulasi, yaitu proses untuk memelihara tekanan osmosis tubuh dalam menghadapi lingkungan.



A) Tiga Tahapan Utama Ekskresi Pada Manusia

Proses ekskresi pada manusia dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu sebagai berikut:


Pembahasan 4 Organ Utama Sistem Eksresi Pada Manusia
Gambaran Ginjal sebagai organ sistem eksresi pada manusia
(sumber: images google)

1). Defekasi
Merupakan proses pengeluaran sisa - sisa pencernaan dalam bentuk feses melalui anus.

2). Ekskresi
Merupakan proses pengeluaran sisa - sisa hasil metabolisme yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh.

3). Sekresi
Merupakan proses pengeluaran enzim maupun hormon oleh kelenjar.



B). Organ - organ Ekskresi Pada Manusia
Adapun organ - organ utama eksresi pada manusia dijelaskan sebagai berikut:


1. Ginjal

a). Fungsi ginjal
Fungsi adalah sebagai tempat untuk menyaring zat - zat sisa metabolisme dari dalam darah, mengontrol volume darah, mempertahankan jumlah air dalam darah, dan memelihara keseimbangan konsentrasi garam - garam tertentu.

b). Struktur Ginjal
Struktur ginjal terdiri atas kulit ginjal dan sumsum ginjal. Gambaran dari masing - masing bagain adalah sebagai berikut:

#1. Kulit ginjal (Korteks Renalis), tersusun atas sel - sel ginjal atau nefron yang jumlahnya kurang lebih satu juta sel. Di dalam kulit ginjal terdapat badan Malphigi yang terdiri atas Glomerolus dan Kapsula Bowman.

Glomerolus adalah kumpulan cabang - cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks.

Sedangkan Kapsula Bowman adalah lapisan yang melingkupi glomerolus yang bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Pada bagian korteks ginjal ini terjadi terjadi proses penyaringan darah.

#2. Sumsum Ginjal (Medulla), berbentuk seperti kerucut (renal pyramid). Medulla merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula Bowman.

Di dalam Medulla terjadi proses reabsorbsi (penyerapan kembali) oleh tubulus kontortus proksimal, dan proses augmentasi (pengumpulan) zat sisa metabolisme dalam bentuk urine oleh tubulus kontortus distal.

Ada juga bagian dari Medulla yang disebut lengkung henle, yang merupakan penghubung dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.


c). Proses Pembentukan Urine

Fingsi ginjal adalah sebagai penyaring darah, sehingga dihasilkan urine yang melalui 3 tahapan. Tahapan - tahapan pembentukan urine adalah sebagai berikut:


#1. Filtrasi (Penyaringan)
Proses ini terjadi di glomerolus. Cairan yang tersaring ditampung oleh Simpai Bowman.

Cairan tersebut tersusun atas urea, glukosa, air, ion - ion anorganik (natrum, kalium, kalsium, dan klor). Cairan yang tertampung di simpai bowman ini disebut urine primer.


#2. Reabsorbsi (Penyerapan kembali)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat - zat yang masih diperlukan oleh tubuh.

Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion - ion anorganik. Cairan yang dihasilkan oleh proses reabsorbsi disebut urine sekunder.


#3. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses reabsorbsi.

Zat yang diserap kembali adalah ion natrium, klor, dan urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine yang sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal (pelvis).

Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang ke luar tubuh melalui ureter, kandung kemih, kemudian menuju uretra.


d). Kelainan Pada Ginjal

Berikut adalah macam - macam kelainan maupun penyakit pada ginjal dan cara pengobatannya.

1). Gagal Ginjal
Ditandai oleh meningkatnya kadar urea dalam darah. Penyebabnya adalah karena nefritis (radang ginjal). Cara mengobatinya adalah dengan melakukan cuci darah.

2). Diabetes Inspidus
Ditandai dengan meningkatnya jumlah urine (20-30 kali lipat). Penyebabnya adalah karena kekurangan hormon antidiuretika (ADH). Cara mengobatinya dengan melakukan terapi hormon pengganti.

3).  Diabetes Melitus
Ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Penyebabnya adalah karena kekurangan hormon insulin. Cara mengobatinya adalah dengan melakukan terapi hormon insulin.

4). Uremia
Ditandai dengan keracunan (sakit kepala, mual, muntah, susah napas dan gatal - gatal). Penyebabnya adalah karena radang ginjal atau gagal ginjal. Cara mengobatinya dengan melakukan pembersihan racun.

5). Albuminuria
Ditandai dengan banyaknya urine mengandung protein albumin dan oedema (pembengkakan berisi cairan pada daerah - daerah tertentu karena kurangnya kadar protein dalam darah). Penyebanya adalah gangguan atau kerusakan nefron karena konsumsi protein yang berlebihan. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi asupan makanan yang seimbang.

6). Hematuria
Ditandai dengan urine yang mengandung darah. Penyebabnya adalah karena peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih. Cara mengatasinya adalah dengan mencari tau penyebabnya dan mengobati secara tepat sasaran.

7). Nefrolitiasis
Ditandai dengan urine susah ke luar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih. Penyebabnya adalah karena kadar kalsium yang terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi serta penyumbatan saluran ureter. Cara mengatasinya adalah dengan operasi atau terapi laser.

8). Nefritis
Ditandai dengan radang ginjal di bagian nefron yang diawali peradangan pada glomerolus. Penyebabnya adalah karena infeksi bakteri streptococcus. Cara mengobatinya adalah dengan memberikan antibiotik.



B. Kulit

Kulit merupakan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh. Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat - zat sisa.

Zat - zat sisa yang dikeluarkan melalui pori - pori kulit berupa keringat. Cairan ini tersusun atas air dan garam - garam mineral, terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.


1. Bagian - Bagian Kulit
a. Epidermis (kulit ari)
Epidermis tersusun atas sejumlah lapisan sel yang terdiri atas 2 lapisan, yaitu sebagai berikut:

1). Lapisan Tanduk
Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel - sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada tangan dan telapak kaki.

2). Lapisan Malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel - selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit.


b. Dermis (kulit jangat)
Dermis atau kulit jangat merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis. Dermis lebih tebal dari pada epidermis.

Dermis memiliki serabus elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada saat seseorang bertambah gemuk, juga kulit bergelambir pada saat orang menjadi kurus.


Pada dermis terdapat bagian - bagian sebagai berikut:

#1. Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar, rambut dan sel kulit.

#2. Kelenjar keringat (glandula sudorifera), berfungsi sebagai penghasil keringat dan tersebar di seluruh kulit.

#3. Kelenjar minyak (glandula sebaceaea), berfungsi untuk menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering dan keriput.

#4. Kantong rambut, yang memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut. Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini disebabkan karena di dekat akar rambutvterdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut.

#5. Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf rasa dingin, dan saraf sentuhan.


c. Jaringan ikat bawah kulit
Jaringan ini berada di bawah dermis, yang tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis dengan ditandai oleh mulainya terdapat sel lemak.

Lapisan lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh, dan sebagai sumber cadangan energi.


2. Fungsi Kulit
Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai berikut:
#1. Indra peraba dan perasa.
#2. Pelindung tubuh terhadap luka dan kuman.
#3. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet.
#4. Penyimpan kelebihan lemak.
#5. Pengatur suhu tubuh.


3. Gangguan atau Kelainan Kulit
1). Eksim/ Dermatitis
Ditandai dengan kemerahan dan gatal, bersisik (biasanya pada bagian awajah, lutut, tangan dan kaki. Penyebabnya adalah karena infrksi bakteri. Cara mengobatinya adalah dengan mengolesi salep atau krim yang mengandung kortikosteroid (hydrokortison), krim pelembab untuk mengurangi gatal.

2). Scabies (kudis)
Ditandai dengan kulit ruam merah gat dan lepuh - lepuh kecil. Penyebabnya adalah karena kutu kulit atau tungau kudis (Sarcoptes scabiei). Cara mengobatinya adalah mengolesi salep atau krim ke seluruh tubuh dan minum obat khusus untuk kudis.

3). Jerawat
Ditandai dengan kulit berbintil - bintil, merah, dan mengeras. Penyebabnya adalah karena penyumbatan saluran folikel rambut dan pori - pori kulit karena produksi minyak berlebihan. Cara mengatasinya adalah dengan mengurangi tekanan stress dan menjaga kebersihan kulit.

4). Biduran (urtikaria)
Ditandai dengan penebalan kulit dengan rasa panas dan gatal. Penyebabnya adalah alergi (obat atau cuaca dingin). Cara mengobatinya adalah dengan menghindari penyebab alergi.

5). Psoriasis
Ditandai dengan kulit kemerahan dan juga pergantian kulit terlalu cepat. Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti (seringkali ditandai dengan menggaruk - garuk bagian yang terasa gatal secara terus menerus). Cara mengobatinya adalah dengan terapi khusus penyakit psioriasis.

6). Kanker kulit
Ditandai dengan bercak kehitaman pada kulit yang menebal, gatal, mudah berdarah dan luka koreng. Penyebabnya adalah karena pancaran sinar ultraviolet. Cara mengatasinya adalah dengan terapi menghindari sinar matahati langsung (jam 9-16), menggunakan krim tabir surya, periksa ke dokter kulit bila ada bercak hitam atau tahi lalat yang berubah sifat. Penghilangan kanker melalui pembedahan, laser, fotodinamik, dan obat - obatan (dioleskan, disuntikkan, maupun kemoterapi).

7). Ringworm (kurap atau tinea)
Ditandai dengan kulit berbintik dengan warna merah. Penyebabnya adalah karena infeksi jamur. Cara pengobatannya adalah dengan mengoleskan krim anti jamur.



C. Hati
1). Peran Sekresi dan Ekskresi Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar pada manusia, warnanya merah tua, dan beratnya sekitar 2 kg pada orang dewasa.

Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi dan ekskresi. Organ ini menghasilkan empedu, sehingga hati berfungsi sebagai alat sekresi.

Adapun hati dikatakan sebagai alat ekskresi karena empedu yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa.

Di dalam hati, sel - sel darah merah akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin akan diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu keluar bersama feses dan urine, dan akan memberi warna pada feses dan urine menjadi warna kuning.


2). Fungsi Hati
Selain berfungsi sebagai alat pengeluaran, hati juga memiliki fungsi lain yang sangat penting bagi tubuh, antara lain sebagai berikut:
#1. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
#2. Menawarkan racun
#3. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
#4. Mengatur kadar gula dalam darah
#5. Membuat fibrinogen dan protrombin #6. Menghasilkan zat warna empedu
#7. Tempat pembentukan urea


3). Gangguan Hati
Macam - macam gangguan maupun penyakit yang terjadi di hati adalah sebagai berikut:

#1. Penyakit Kuning (hepatitis A)
Ditandai dengan perubahan warna pada kulit dan mata menjadi kuning. Penyebabnya adalah karena terinfeksi virus. Cara mengobatinya adalah dengan minum ramuan herbal temulawak, mwnghindari makanan yang kurang higienis, konsumsi vitamin daya tahan tubuh dan nafsu makan.

#2. Sirosis Hati
Ditandai  pengerasan pada hati (timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel - sel). Penyebabnya adalah karena malnutrisi (kekurangan protein hewani), infeksi virus, konsumsi alkohol, keracunan obat dan komplikasi hati. Cara mengatasinya adalah dengan mengurangi konsumsi lemak dan perbaikan pola makan.

#3. Hepatitis B dan C
Ditandai oleh demam sakit seperti flu, sakit kuning, diare, urine menjadi kecokelatan seperti air teh. Penyebabnya adalah karena infeksi virus. Cara mengobatinya adalah dengan tindakan vaksinasi.



D. Paru - paru
1). Fungsi dan Letak Paru - paru
Paru - paru merupakan organ yang bertindak sebagai alat pernapasan. Selain itu, paru - paru juga bertindak sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan uap air.

°Kedua zat ini harus dikeluarkan agar tidak menggangu fungsi metabolisme tubuh".

Paru - paru terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma. Paru - paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura.


2). Gangguan Paru - paru
Beberapa gangguan dan penyakit yang terjadi di paru - paru adalah sebagai berikut:

#1. TBC (tubercolusis)
Ditandai oleh batuk berdarah, tubuh kurus, alveolus berbintik - bintik kecil, mudah lelah dan lemas, nafsu makan menurun, demam ringan, berkeringat pada malam hari. Penyebabnya adalah karena bakteri Mycobacterium tuberkolusis. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pengobatan rutin dalam jangka 6 bulan, 9 bulan, karantina, vaksin BCG.

#2. Asma
Ditandai oleh sesak napas disertai bunyi "mengi". Penyebabnya adalah alergi debu, serbuk bunga, dll. Cara mengobatinya adalah dengan menghindari rokok dan radioterapi.

#3. Kanker paru - paru
Ditandai dengan tumbuhnya jaringan di dalam paru - paru, batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuh berdarah dan mudah lelah. Penyebabnya adalah asap rokok. Cara mengatasinya adalah dengan menghindari asap rokok dan melakukan radio terapi.

#4. Asfiksi
Ditandai dengan pengangkutan oksigen ke jaringan terganggu, sehingga kelainan ini sesaat setelah pengangkutan oksigen ke jaringan terganggu. Penyebabnya adalah tenggelam, emfisema, keracunan CO2 (asam sianida, HCN), penyumbatan saluran pernapasan (kelenjar limfe, polip, amandel dan adenoid). Cara mengobatinya adalah dengan mengeluarkan air dari paru - paru atau menggunakan napas buatan.

#5. Emphysema
Ditandai dengan paru - paru yang semakin membesar dan sesak napas lama. Penyebabnya adalah karena pembuluh darah terisi CO2, elastisitas paru - paru hilang, asap rokok, kekurangan enzim alfa-1-antitripsin. Cara mengobatinya adalah dengan memasukkan antibodi dan menghindari asap rokok.

#6. Bronkitis (peradangan bronkus)
Ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas ketika olah raga, sering infeksi pernapasan (misalnya flue), hidung ingusan,lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam dan nyeri tenggorokan. Penyebabnya adalah karena infeksi bakteri dan asap rokok. Cara mengobatinya adalah dengan minum antibiotik.

#7. Pneumonia
Ditandai dengan batuk berdahak kuning, sesak napas, sakit dada dan demam. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae. Cara mengobatinya adalah dengan memelihara kesehatan, gizi yang seimbang dan minum antibiotik.

Terakhir diperbarui: 29-03-2018
Pesan Admin: Jika konten dalam website ini bermanfaat, silakan Anda bagikan melalui tombol share media sosial yang telah tersedia di bagian akhir setiap artikel. Terima kasih, semoga berkah. Aaamiin.